Cara Berhenti Judi Menurut Islam

Cara Berhenti Judi Menurut Islam

Ada Pihak Yang Bertaruh

Namanya juga judi, elemen utama yang pasti ada ya para penjudi, orang atau pihak yang bertaruh, dua atau lebih yang kesemuanya terlibat dalam pertaruhan dan permainan yang menentukan menang-kalah.

Kalau hanya ada satu pihak atau beberapa pihak yang bertaruh, maka bukan judi namanya. Karena tidak bisa dikatakan judi kecuali semua pihak yang terlibat ikut bertaruh.

Contoh, judi tebak skor, biasanya judi-judi semacam ini menemukan momentnya pada saat ada event turnamen sepak bola besar, biasanya ketika piala dunia. Para pesertanya umumnya para anak muda atau remaja, entah pelajar sekolah, SMP/SMA, mahasiswa, atau remaja-remaja kampung.

Mereka  diharuskan   menebak  skor suatu pertandingan, sebut lah Brazil vs Argentina, setiap orang dimintai uang taruhan yang sama nominalnya, katakan 10K, siapa yang sesuai tebakan skor dengan hasil pertandingan, maka dia lah yang berhak mendapatkan semua uang taruhan.

Kalau yang ikut 10 orang, tinggal dikalikan saja. Semakin banyak yang ikut, semakin besar pula uang taruhan yang bisa didapat. Namun kalo ada satu saja yang ikut tetapi tidak turut serta bertaruh, kemudian siapa pun yang menang alias tebakannya sesuai maka uang yang terkumpul diberikan ke satu pihak tadi, maka ini bukan taruhan namanya.

Mencari Rezeki Dari Yang Halal

Carilah rezeki yang halal dalam hidup, karena dengan kekayaan yang halal maka akan menentramkan hati kita juga. Sebaliknya, jika kita tidak mendapatkannya dengan sesuatu yang halal, maka biasanya akan membuat hidup kita di masa yang akan datang menjadi penuh masalah.

Bekerja Dengan Hati Yang Qana’ah.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sesuatu yang berleb89han itu memang tidak baik. Sesuatu yang instan itu jarang bertahan lama , ataupun sering mengalami kegagalan. Jadi, carilah rezeki dengan bekerja dan hati yang tulus , ikhlas.

Bertaubat Dari Segala Perbuatan Dosa

Saatnya mendekat dan selalu berikhtiar kepada-Nya. Jauhkanlah diri dari perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT. Jika kita bertaubat, Insya Allah pintu rezeki pun juga dapat terbuka lebar.

Suara.com - Judi menjadi penyakit yang merugikan masyarakat. Banyaknya mudarat judi ini membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa haram. Cara berhenti judi menurut Islam pun sangat dianjurkan bagi masyarakat yang saat ini masih kecanduan, baik dalam bentuk judi langsung maupun judi online.

Melansir mui.or.id, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz Ali menyatakan dua jenis judi, baik online maupun offline, hukumnya sama-sama haram. Beberapa bentuk judi adalah membeli nomor lotre atau judi menggunakan mesin dan mengharapkan peruntungan dari tebakan penjudi.

Keharaman judi didasarkan pada Al-Qur’an surah Al Maidah ayat 90 yang menyebutkan, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).

Dengan demikian, keharaman judi tidak dipandang dari intensitas pelaku yang berjudi, baik sedikit maupun sering keduanya tetap haram. Muiz Ali juga menekankan uang atau keuntungan-keuntungan lain yang dihasilkan dari hasil berjudi hukumnya adalah haram.

Baca Juga: Jangan Sampai Telat! Yuk Kurangi Konsumsi Minuman Manis dengan 4 Cara Ini

Cara Berhenti Judi Online Menurut Islam

Islam jelas-jelas melarang umatnya untuk melanggengkan praktik judi. Dengan demikian, Islam juga menyediakan jalan keluar bagi penjudi yang ingin bertaubat dan kembali ke jalan Allah Swt dalam mencari nafkah halal. Apalagi mudarat berjudi bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, publik sempat digegerkan dengan temuan mayat bos jasa pengiriman JnT di kantornya yang ada di Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (10/5/2023). Menurut hasil penyelidikan, korban berinisial ALG (26) ini tewas bunuh diri karena terlilit utang judi online.

Seorang ustad muda, Ustad Dennis Lim dalam konten TikToknya pernah membagikan tips cara berhenti dari kecanduan judi. Menurutnya harus ada tekad yang kuat dari penjudi untuk berhenti sebelum ditegur langsung oleh Allah Swt. Selain itu, jika penjudi sedang dalam kesulitan ekonomi, perlu yakin bahwa Allah maha memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

“Demi Allah, kalau kita berhenti setan memang ngak suka tapi dia nggak bisa ngelakuin apa-apa, apa ketika kita berhenti kita dipukulin sama setannya, mereka gak bisa apa-apa,” lanjutnya.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Rekan Kerja yang Suka Seenaknya Sendiri

Ustad Dennis juga memperingatkan tentang tidak berkahnya harta yang didapatkan dari proses berjudi. Bisa saja judi membuat kaya raya, namun itu semua menentang aturan dari Allah Swt.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Segera Tunaikan Zakat dan Sedekah

“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya..” (Q,S Al An’aam : 160)

Hal ini jelas menunjukkan bahwa sedekah sangat bernilai harganya. Sedekah kepada orang bernilai 10, kepada orang yang kita kenal bernilai 100, kepada sanak sudara bernilai1000. Tunaikan zakat. Semakin kita banyak memberi , Insya allah kita juga akan semakin banyak menerima rezeki dari Allah SWT

Menyambung Tali Silaturahmi

Sering-seringlah berkunjung ke sanak saudara, baik saudar dekat maupun jauh. Karena silaturahmi akan melancarkan pintu rezeki bagi setiap umat yang menjalaninya.

Pemenang Mendapatkan Harta Taruhan

Yang terakhir dan  yang paling diharapkan dan dinanti-nanti oleh mereka-mereka yang bertaruh adalah  yang menang berhak mendapatkan harta taruhan atau  harta yang kalah.

Terlebih kalau harta atau hadiah taruhan nilainya sangat besar, maka segala daya-upaya pasti dikerahkan oleh semua yang bertaruh untuk bisa mendapatkannya.

Pada sisi inilah salah satu sebab mengapa judi diharamkan, karena memakan harta pihak lain dengan cara yang diharamkan.

Lho, tapi kan mereka yang bertaruh setuju kalau mereka kalah ya konsekuensinya mereka akan kehilangan hartanya? Harusnya halal, kenapa diharamkan? Mungkin akan timbul pertanyaan seperti itu.

Sekilas sih memang terlihat setuju dan alasan ini bisa dibenarkan karena saling meridhoi. Tapi ternyata semua itu hanya karangan belaka, karena siapa pun orang yang bertaruh, pada hakikatnya dia tidak akan pernah mau kehilangan hartanya, yang diinginkan adalah menang dan harta lawannya menjadi miliknya.

Sumber: Luky Nugroho, Judi Terselubung, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2018.

HUKUM JUDI SABUNG AYAM MENURUT ISLAM bertujuan untuk menganalisis potensi pasar, aspek teknis, dan finansial dalam pengembangan produksi yoghurt. HUKUM JUDI SABUNG AYAM MENURUT ISLAM Penelitian ini mencakup evaluasi sumber daya yang tersedia, biaya produksi, serta strategi pemasaran yang dapat diterapkan.

Banyak orang yang menginginkan kemakmuran dan kekayaan dalam hidupnya. Namun , tidak semua orang mengetahui bagaimana caranya agar dapat meraih kekayaan tersebut. Tak jarang , manusia menggunakan berbagai cara agar memperoleh kekayaan dengan jaan yang buruk, seperti menipu , korupsi, mencuri dan sebagainya . Padahal, apalah arti kekayaan itu, bila kekayaannya tidak berkah, yang berakibat merasa tidak bahagia dan selalu gelisah.

Oleh karena itu, alangkah baiknya bila cara untuk mendap atkan kekayaan tersebut ditempuh dengan cara yang baik. Berikut ini, cara menjadi kaya menurut Islam :

Mensyukuri Segala Nikmat

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (Q.S Ibrahim : 7)

Kita hendaknya senantiasa mensyukuri nikmat dan rezeki yang telah diberikan Allah SWT kepada umatnya. Adapun rezeki dari Allah SWT , harus senantiasa kita syukuri dan nimati. sungguh kenikmatan yang diberikan oleh Nya sangat banyak dan sangat berarti , dan kita sebagai manusia wajib untuk mensyukurinya.

Sumber : Sajian Utama Majalah Yatim Mandiri Edisi Mei 2012

Ada Penentuan Menang-Kalah

Penentuan menang-kalah di sini juga menjadi salah satu kriteria judi. Adapun bentuk permainan, lomba, atau undian yang digunakan bisa beragam. Ada yang mensyaratkan bahwa setiap yang bertaruh ikut terlibat dalam sebuah permainan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, ada yang tidak.

Bisa berupa lomba adu tenaga, kecerdasan, kreatifitas, dan masih banyak lagi. Intinya yang penting ada kegiatan atau aktifitas sebagi penentu siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Judi pertandingan sepak bola misalkan, bisa jadi setiap yang bertaruh terlibat dalam pertandingannya. Dengan cara membentuk tim sepak bola yang terdiri dari belasan orang, kemudian melakukan beberapa pertandingan dengan tim lainnya untuk sampai ke final, dan di pertandingan final lah ditentukan siapa pemenang dan siapa yang kalah.

Atau bisa juga tidak terlibat, karena memang tidak ikut mendaftar dan membuat tim sepak bola, judi yang dilakukan hanya bertaruh menjagokan tim mana yang menang di akhir turnamen, atau tim siapa yang menang ketika misalkan tim A vs tim B.

Lagi-lagi         sebenarnya intinya           adalah           untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Bentuknya apa dan bagaiman bukan menjadi patokan. Karena kalau tidak ada sistem penentuan menang-kalah, dimana misalkan semua peserta berhak mendapatkan harta yang dipertaruhkan, maka tidak bisa disebut judi.